CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Minggu, 14 September 2008

Membuat Teleskop Sendiri

Bagi kebanyakan astronom amatir baik yang sudah master maupun yang masih kroco

seperti saya, memiliki sebuah teleskop yang canggih sekelas teleskop MEADE seri

LX 200 Schmidt-Cassegrain merupakan hal yang sangat didambakan. Namun boro-boro

memilikinya, megang aja belum pernah tuh barangnya. Katanya sih mampu melihat

obyek langit dengan pembesaran 850 kali, ini wajar karena panjang fokus teleskop

ini mencapai 3 meter, belum teknologi go-to yang mampu menjejak objek langit

sampai 150.000 lokasi obyek secara otomatis karena dipandu oleh program

komputernya lewat 'hand controler'. Konon teleskop ini juga memiliki teknologi

yang canggih yang disebut GPS (Global Positioning System) yang terhubung

langsung dengan satelit sehingga bisa langsung mengetahui posisi pengamatan

waktu itu. Teleskop ini juga bisa dihubungkan dengan CCD, kamera maupun video

camera.

Kalau saya punya teleskop seperti ini mungkin setiap malam tidak pernah tidur,

karena asyik ngintip langit... kecuali saat hujan atau mendung. Tidak hanya itu,

teleskop ini juga memiliki keunggulan yang lain yaitu harganya sangat tidak

cocok untuk kantong kita (katanya sih yang paling murah 25 juta dan paling gede

diatas 100 juta wow..).

Tapi jangan khawatir, bagi yang kantongnya tipis kita bisa mencoba membuat

teleskop sendiri walau hanya sebuah refraktor, dengan bahan-bahan yang relatif

murah di sekitar kita diantaranya:

- lensa bekas fotokopi / lup / lensa cembung (biasanya memiliki fokus 25-60 cm)

- lensa obyektif mikroskop m=10x sd 20x

- lensa okuler mikroskop m=5x atau 12.5x

- pipa pralon 4"

- sambungan 4"-4" = 2x dan 4"-2"=1x

- teleskop finder ( bisa digunakan binokuler yang kecil/diambil satu saja)

- penyangga (tripod) alt-azimuth

.

Yang pertama disebut mikroteleskop karena gabungan antara mikroskop dan

teleskop. Prinsip kerja teleskop ini sebetulnya merupakan prinsip kerja sebuah

mikroskop yang obyeknya berupa image yang dihasilkan oleh obyektif teleskop

(lensa fotokopi). Menggunakan lensa lup (magnifier) yang besar juga bisa tapi

kelemahannya fokusnya terlalu pendek akan terjadi pembiasan karena lensa tunggal

dan biasanya lensa ini tidak mengalami proses coating (pelapisan) untuk

mengurangi efek pembiasan. Sedangkan lensa fotokopi merupakan lensa gabungan

sehingga dapat menghasilkan citra yang lebih tajam dan bagus karena citra dari

obyektif inilah yang akan dilihat/dibesarkan oleh sistem mikroskop tsb,

keuntungan mikroteleskop ini adalah gambar yang dihasilkan tegak/tidak terbalik.

Cara yang kedua, menggunakan langsung obyektif mikroskop sebagai eyepiece

(okuler teleskop) dan lensa fotokopi sebagai obyektifnya. Prinsipnya adalah

teleskop biasa yaitu menghimpitkan fokus antara obyektif dan okuler sehingga

diperoleh kesan bayangan yang dibesarkan. Bayangan yang dihasilkan pada teleskop

ini terbalik dari bendanya seperti lazimnya sebuah teleskop. Sistem fokuser

dapat dibuat yang lebih baik menggunakan sistem ulir/sekrup, namun kalau

kesulitan lobang bagian belakang diberi shok menggunakan gulungan kertas atau

alumunium bubut sehingga bagian eyepiece/okuler dapat dimaju-mundurkan untuk

mendapatkan fokus yang tepat. Bagian eyepice (okuler) juga dapat digunakan

okuler milik binokuler. Kalau sudah oke tinggal taruh di atas penyangga/tripod

dengan dudukan/mounting yang telah kita siapkan.

Untuk finder (pembidik) dapat digunakan bekas binokuler kecil 7x35 yang diambil

satu bagiannya yang memiliki pengatur fokus saya tempatkan di atas teleskop

menggunakan penjepit alumunium, kecuali untuk membidik juga biar teleskop

kelihatan keren. Akhirnya dengan sedikit ketelatenan dan keuletan kita akan bisa

memiliki sebuah teleskop yang tidak kalah dengan buatan pabrik itu dan siap kita

gunakan.

Nah, setelah dicoba ternyata teleskop cukup bagus saat diarahkan ke permukaan

bulan, beberapa kawah terlihat cukup jelas disana. Bahkan saat kamera digital

ikut mengintip melalui eyepicenya hasilnyapun lumayan... Idealnya juga kalau di

indonesia ada yang jual cermin teleskop atau lensa dan eyepiece kita bisa banyak

berkreasi dengan teleskop. Bahkan mungkin bisa diadakan lomba merakit teleskop

antar amatir untuk memajukan astronomi Indonesia.

0 komentar: