Bintang Mati Terdekat
Para astronom telah menemukan sejumlah keganjilan pada sebuah bintang mati—dikenal dengan sebutan bintang neutron. Berdasarkan pengamatan, baik menggunakan teleskop berbasis antariksa maupun di darat, objek yang terletak di rasi Ursa Minor tersebut diketahui tidak memiliki sebagian karakteristik yang biasa dimiliki sebuah bintang neutron.
Apabila dapat dikonfirmasi, maka objek ini akan menjadi objek kedelapan yang dikenal sebagai “bintang neutron terisolasi” (isolated neutron star), yakni bintang neutron yang tidak berhubungan dengan sisa-sisa sebuah supernova, objek pasangan, atau sumber pancaran gelombang radio (radio pulsation). Objek tersebut diberi nama sebutan (nckname) Calvera, diambil dari nama tokoh penjahat pada film koboi tahun 1960-an, The Magnifcent Seven.
Paper yang memuat rincian studi terhadap objek tersebut, yang dilakukan oleh tim peneliti dari Amerika dan Kanada, akan muncul dalam Astrophysical Journal edisi mendatang. “Ketujuh objek sejenis yang telah ditemukan sebelumnya telah dikenal sebagai The Magnificent Seven oleh komunitas astronomi,” jelas Derek Fox dari Pennsylvania State University , co-author paper tersebut. “Jadi, pemberian nama Calvera dalam hal ini adalah semacam lelucon.”
Calvera diperkirakan berjarak sekitar 250 hingga 1.000 tahun cahaya, membuatnya ssebagai bintang neutron terdekat dari Bumi. Bintang neutron adalah salah satu titik akhir yang dimungkinkan bagi sebuah bintang. Objek ini terbentuk apabila sebuah bintang yang massanya antara 4 hingga 8 kali massa Matahari kehabisan bahan bakar hidrogennya dan melewati tahap ledakan supernova. Ledakan ini akan melontarkan lapisan terluar dari bintang, yang akan membentuk sisa supernova. Pusat bintang selanjutnya akan runtuh oleh gravitasnya sendiri, mengakibatkan proton dan elektron bergabung menjadi neutron. Dari sinilah sebutan “bintang neutron” itu berasal.
Adalah Robert Rutledge dari McGill University di Montreal, Canada, yang pertama kali menemukan objek ini. Mulanya, ia membandingkan katalog berisi 18.000 sumber sinar-X dari satelit Jerman-Amerika, Rosat, yang beroperasi antara 1990 hingga 1999, dengan katalog objek yang teramati melalui gelombang cahaya kasatmata, gelombang inframerah, dan gelombang radio.
Ia segera menyadari bahwa objek dari katalog Rosat, yang dikenal sebagai 1RXS J141256.0+792204, ternyata tidak muncul pada pengamatan dengan panjang gelombang lainnya. Berikutnya, suatu kelompok yang memanfaatkan teleskop sinar-X Swift menunjukkan bahwa sumber emisi tersebut masih ada dan masih memancarkan sinar-X dalam intensitas yang sama dengan yang diterima oleh Rosat dahulu.
Observasi menggunakan Swift memungkinkan kelompok ini untuk menentukan posisi Calvera secara lebih akurat, dan menunjukkan bahwa objek tersebut tidak berhubungan dengan objek astronomis lainnya yang telah diketahui. Para peneliti melanjutkan dengan pengamatan melalui teleskop 8.1m Gemini North di Hawaii dan observasi singkat menggunakan Observatorium sinar-X Chandra milik NASA.
Dari jenis bintang neutron yang mana Calvera sebenarnya, masih menjadi misteri. Menurut Rutledge, masih belum ada teori yang diterima secara luas yang bisa menjelaskan objek semacam ini, yang cemerlang dalam gelombang sinar-X namun redup dalam gelombang kasatmata. “Entah Calvera adalah contoh yang tidak biasa dari jenis bintang neutron yang dikenali atau ia merupakan jenis baru dari bintang neutron, (Calvera adalah) yang pertama dari jenisnya,” demikian Rutledge.
Posisi Calvera yang jauh diatas bidang galaksi Bimasakti juga merupakan misteri. Para peneliti percaya bahwa objek itu adalah sisa dari bintang yang berada di dalam cakram galaksi kita sebelum meledak menjadi supernova. Untuk mencapai posisinya yang sekarang, objek tersebut telah bergerak sangat jauh hingga keluar dari cakram. (bbcnews.com)
Minggu, 14 September 2008
Info Astronomi
Diposting oleh Myzhe di 01.30
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar