CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 17 September 2008

Mig33

Buat teman-teman yang udah hobi banget chatting, sekarang tersedia aplikasi chatting buat HP. Salah satunya aplikasi mig33, sepertinya sudah tidak asing lagi. nah, buat teman-teman yang mau download disini tersedia lho...

HeaRt.jar


download






CollegeMig_beta2.jar


download






MostWanted.jar


download





Mig33world


download















Darknezz


download
download






Butterfly IM v. 3.05


download






Mig33 SPARTA v.305


download






Mig33 Revolutions v.305


download







mYmiG beta v.3.05


download






Sexy mig v.3.05


download







LP miG beta v.3.07


download








MiG33 v.3.07


download





HearT sTasion v.3.07


download
ne versi terbaRu dR heart station v.3.05






emmm........ kayaknya dah ckup bnYak tuH... mGa tmen" ska iiaa........

Baca Selengkapnya......

Minggu, 14 September 2008

Membuat Teleskop Sendiri

Bagi kebanyakan astronom amatir baik yang sudah master maupun yang masih kroco

seperti saya, memiliki sebuah teleskop yang canggih sekelas teleskop MEADE seri

LX 200 Schmidt-Cassegrain merupakan hal yang sangat didambakan. Namun boro-boro

memilikinya, megang aja belum pernah tuh barangnya. Katanya sih mampu melihat

obyek langit dengan pembesaran 850 kali, ini wajar karena panjang fokus teleskop

ini mencapai 3 meter, belum teknologi go-to yang mampu menjejak objek langit

sampai 150.000 lokasi obyek secara otomatis karena dipandu oleh program

komputernya lewat 'hand controler'. Konon teleskop ini juga memiliki teknologi

yang canggih yang disebut GPS (Global Positioning System) yang terhubung

langsung dengan satelit sehingga bisa langsung mengetahui posisi pengamatan

waktu itu. Teleskop ini juga bisa dihubungkan dengan CCD, kamera maupun video

camera.

Kalau saya punya teleskop seperti ini mungkin setiap malam tidak pernah tidur,

karena asyik ngintip langit... kecuali saat hujan atau mendung. Tidak hanya itu,

teleskop ini juga memiliki keunggulan yang lain yaitu harganya sangat tidak

cocok untuk kantong kita (katanya sih yang paling murah 25 juta dan paling gede

diatas 100 juta wow..).

Tapi jangan khawatir, bagi yang kantongnya tipis kita bisa mencoba membuat

teleskop sendiri walau hanya sebuah refraktor, dengan bahan-bahan yang relatif

murah di sekitar kita diantaranya:

- lensa bekas fotokopi / lup / lensa cembung (biasanya memiliki fokus 25-60 cm)

- lensa obyektif mikroskop m=10x sd 20x

- lensa okuler mikroskop m=5x atau 12.5x

- pipa pralon 4"

- sambungan 4"-4" = 2x dan 4"-2"=1x

- teleskop finder ( bisa digunakan binokuler yang kecil/diambil satu saja)

- penyangga (tripod) alt-azimuth

.

Yang pertama disebut mikroteleskop karena gabungan antara mikroskop dan

teleskop. Prinsip kerja teleskop ini sebetulnya merupakan prinsip kerja sebuah

mikroskop yang obyeknya berupa image yang dihasilkan oleh obyektif teleskop

(lensa fotokopi). Menggunakan lensa lup (magnifier) yang besar juga bisa tapi

kelemahannya fokusnya terlalu pendek akan terjadi pembiasan karena lensa tunggal

dan biasanya lensa ini tidak mengalami proses coating (pelapisan) untuk

mengurangi efek pembiasan. Sedangkan lensa fotokopi merupakan lensa gabungan

sehingga dapat menghasilkan citra yang lebih tajam dan bagus karena citra dari

obyektif inilah yang akan dilihat/dibesarkan oleh sistem mikroskop tsb,

keuntungan mikroteleskop ini adalah gambar yang dihasilkan tegak/tidak terbalik.

Cara yang kedua, menggunakan langsung obyektif mikroskop sebagai eyepiece

(okuler teleskop) dan lensa fotokopi sebagai obyektifnya. Prinsipnya adalah

teleskop biasa yaitu menghimpitkan fokus antara obyektif dan okuler sehingga

diperoleh kesan bayangan yang dibesarkan. Bayangan yang dihasilkan pada teleskop

ini terbalik dari bendanya seperti lazimnya sebuah teleskop. Sistem fokuser

dapat dibuat yang lebih baik menggunakan sistem ulir/sekrup, namun kalau

kesulitan lobang bagian belakang diberi shok menggunakan gulungan kertas atau

alumunium bubut sehingga bagian eyepiece/okuler dapat dimaju-mundurkan untuk

mendapatkan fokus yang tepat. Bagian eyepice (okuler) juga dapat digunakan

okuler milik binokuler. Kalau sudah oke tinggal taruh di atas penyangga/tripod

dengan dudukan/mounting yang telah kita siapkan.

Untuk finder (pembidik) dapat digunakan bekas binokuler kecil 7x35 yang diambil

satu bagiannya yang memiliki pengatur fokus saya tempatkan di atas teleskop

menggunakan penjepit alumunium, kecuali untuk membidik juga biar teleskop

kelihatan keren. Akhirnya dengan sedikit ketelatenan dan keuletan kita akan bisa

memiliki sebuah teleskop yang tidak kalah dengan buatan pabrik itu dan siap kita

gunakan.

Nah, setelah dicoba ternyata teleskop cukup bagus saat diarahkan ke permukaan

bulan, beberapa kawah terlihat cukup jelas disana. Bahkan saat kamera digital

ikut mengintip melalui eyepicenya hasilnyapun lumayan... Idealnya juga kalau di

indonesia ada yang jual cermin teleskop atau lensa dan eyepiece kita bisa banyak

berkreasi dengan teleskop. Bahkan mungkin bisa diadakan lomba merakit teleskop

antar amatir untuk memajukan astronomi Indonesia.

Baca Selengkapnya......


Lukisan rekaan dari lubang hitam di depan galaksi Bima Sakti yang bermassa 10x massa matahari kita, dilihat dari jarak 600 km.
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga 8kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Landasan Teori
Teori adanya lubang hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi dialam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.
Adalah John Archibald Wheeler pada tahun 1967 yang memberikan nama "Lubang Hitam" sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam.
Asal Mula Lubang Hitam
Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang.
Pertumbuhannya
Massa dari lubang hitam terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan tersedot. Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa lubang hitam dapat menyedot apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat menyedot material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa menarik materi yang lewat sangat denkat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak tersedot masuk kedalamnya. Bahaya akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, dimana hal ini masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.

Baca Selengkapnya......

Luar Angkasa


Luar angkasa atau angkasa luar atau antariksa (juga disebut sebagai angkasa), merujuk ke bagian yang relatif kosong dari Jagad Raya, di luar atmosfer dari benda "celestial". Istilah luar angkasa digunakan untuk membedakannya dengan ruang udara dan lokasi "terrestrial".
Karena atmosfer Bumi tidak memiliki batas yang jelas, namun terdiri dari lapisan yang secara bertahap semakin menipis dengan naiknya ketinggian, tidak ada batasan yang jelas antara atmosfer dan angkasa. Ketinggian 100 kilometer atau 62 mil ditetapkan oleh Federation Aeronautique Internationale merupakan definisi yang paling banyak diterima sebagai batasan antara atmosfer dan angkasa.
Di Amerika Serikat, seseorang yang berada di atas ketinggian 80 km ditetapkan sebagai astronot. 120 km (75 mil atau 400.000 kaki) menandai batasan di mana efek atmosfer menjadi jelas sewaktu proses memasuki kembali atmosfir (re-entry). (Lihat juga garis Karman).
Batasan menuju angkasa
4,6 km (15.000 kaki) — FAA menetapkan dibutuhkannya bantuan oksigen untuk pilot pesawat dan penumpangnya.
5,3 km (17.400 kaki) — Setengah atmosfer Bumi berada di bawah ketinggian ini
16 km (52.500 kaki) — Kabin bertekanan atau pakaian bertekanan dibutuhkan
18 km (59.000 kaki) — Batasan atas dari Troposfer
20 km (65.600 kaki) — Air pada suhu ruangan akan mendidih tanpa wadah bertekanan (kepercayaan tradisional yang menyatakan bahwa cairan tubuh akan mulai mendidih pada titik ini adalah salah karena tubuh akan menciptakan tekanan yang cukup untuk mencegah pendidihan nyata)
24 km (78.700 kaki) — Sistem tekanan pesawat biasa tidak lagi berfungsi
32 km (105.000 kaki) — Turbojet tidak lagi berfungsi
45 km (148.000 kaki) — Ramjet tidak lagi berfungsi
50 km (164.000 kaki) — Stratosfer berakhir
80 km (262.000 kaki) — Mesosfer berakhir
100 km (328.000 kaki) — Permukaan aerodinamika tidak lagi berfungsi
Proses masuk-kembali dari orbit dimulai pada 122 km (400.000 ft).
Angkasa tidak sama dengan orbit
Kesalahan pengertian umum tentang batasan ke angkasa adalah orbit terjadi dengan mencapai ketinggian ini. Orbit membutuhkan kecepatan orbit dan secara teoritis dapat terjadi pada ketinggian berapa saja. Gesekan atmosfer mencegah sebuah orbit yang terlalu rendah.
Ketinggian minimal untuk orbit stabil dimulai sekitar 350 km (220 mil) di atas permukaan laut rata-rata, jadi untuk melakukan penerbangan angkasa orbital nyata, sebuah pesawat harus terbang lebih tinggi dan (yang lebih penting) lebih cepat dari yang dibutuhkan untuk penerbangan angkasa sub-orbital.
Mencapai orbit membutuhkan kecepatan tinggi. Sebuah pesawat belum mencapai orbit sampai ia memutari Bumi begitu cepat sehingga gaya sentrifugal ke atas membatalkan gaya gravitasi ke bawah pesawat. Setelah mencapai di luar atmosfer, sebuah pesawat memasuki orbit harus berputar ke samping dan melanjutkan pendorongan roketnya untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan; untuk orbit Bumi rendah, kecepatannya sekitar 7,9 km/s (28.400 km/jam — 18.000 mill/jam). Oleh karena itu, mencapai ketinggian yang dibutuhkan merupakan langkah pertama untuk mencapai orbit.
Energi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan untuk orbit bumi rendah 32MJ/kg sekitar dua puluh kali energi yang dibutuhkan untuk mencapai ketinggian dasar 10 kJ/km/kg.

Baca Selengkapnya......

Asteroid


Sabuk asteroid (titik-titik putih).

Asteroid adalah benda langit yang menempati orbit di antara Mars dan Jupiter. Asteroid adalah sejenis planetoida Selama 200 tahun Ceres dianggap sebagai asteroid terbesar. Namun pada 23 Agustus 2001, telah ditemukan asteroid yang lebih besar daripada Ceres. asteroid ini bernama 2001 KX 76, lintasan orbitnya di dekat Pluto. Asteroid yang paling kecil mempunyai diameter beberapa puluh meter. Asteroid termasuk benda minor di sistem tata surya, bersama dengan komet dan meteoroid.


253 Mathilde, Asteroid tipe C.

Asteroid dalam sistem tatasurya


Dari kiri ke kanan: 4 Vesta, 1 Ceres, Bulan.
Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan, dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus, 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350[1] memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto) yaitu 129342 Ependes [2].
Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta[3]. Astéroid terluas dapam sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).
Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg[4][5], atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%), dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%), dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalna. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.

Baca Selengkapnya......

Info Astronomi

Bintang Mati Terdekat

Para astronom telah menemukan sejumlah keganjilan pada sebuah bintang mati—dikenal dengan sebutan bintang neutron. Berdasarkan pengamatan, baik menggunakan teleskop berbasis antariksa maupun di darat, objek yang terletak di rasi Ursa Minor tersebut diketahui tidak memiliki sebagian karakteristik yang biasa dimiliki sebuah bintang neutron.
Apabila dapat dikonfirmasi, maka objek ini akan menjadi objek kedelapan yang dikenal sebagai “bintang neutron terisolasi” (isolated neutron star), yakni bintang neutron yang tidak berhubungan dengan sisa-sisa sebuah supernova, objek pasangan, atau sumber pancaran gelombang radio (radio pulsation). Objek tersebut diberi nama sebutan (nckname) Calvera, diambil dari nama tokoh penjahat pada film koboi tahun 1960-an, The Magnifcent Seven.
Paper yang memuat rincian studi terhadap objek tersebut, yang dilakukan oleh tim peneliti dari Amerika dan Kanada, akan muncul dalam Astrophysical Journal edisi mendatang. “Ketujuh objek sejenis yang telah ditemukan sebelumnya telah dikenal sebagai The Magnificent Seven oleh komunitas astronomi,” jelas Derek Fox dari Pennsylvania State University , co-author paper tersebut. “Jadi, pemberian nama Calvera dalam hal ini adalah semacam lelucon.”
Calvera diperkirakan berjarak sekitar 250 hingga 1.000 tahun cahaya, membuatnya ssebagai bintang neutron terdekat dari Bumi. Bintang neutron adalah salah satu titik akhir yang dimungkinkan bagi sebuah bintang. Objek ini terbentuk apabila sebuah bintang yang massanya antara 4 hingga 8 kali massa Matahari kehabisan bahan bakar hidrogennya dan melewati tahap ledakan supernova. Ledakan ini akan melontarkan lapisan terluar dari bintang, yang akan membentuk sisa supernova. Pusat bintang selanjutnya akan runtuh oleh gravitasnya sendiri, mengakibatkan proton dan elektron bergabung menjadi neutron. Dari sinilah sebutan “bintang neutron” itu berasal.
Adalah Robert Rutledge dari McGill University di Montreal, Canada, yang pertama kali menemukan objek ini. Mulanya, ia membandingkan katalog berisi 18.000 sumber sinar-X dari satelit Jerman-Amerika, Rosat, yang beroperasi antara 1990 hingga 1999, dengan katalog objek yang teramati melalui gelombang cahaya kasatmata, gelombang inframerah, dan gelombang radio.
Ia segera menyadari bahwa objek dari katalog Rosat, yang dikenal sebagai 1RXS J141256.0+792204, ternyata tidak muncul pada pengamatan dengan panjang gelombang lainnya. Berikutnya, suatu kelompok yang memanfaatkan teleskop sinar-X Swift menunjukkan bahwa sumber emisi tersebut masih ada dan masih memancarkan sinar-X dalam intensitas yang sama dengan yang diterima oleh Rosat dahulu.
Observasi menggunakan Swift memungkinkan kelompok ini untuk menentukan posisi Calvera secara lebih akurat, dan menunjukkan bahwa objek tersebut tidak berhubungan dengan objek astronomis lainnya yang telah diketahui. Para peneliti melanjutkan dengan pengamatan melalui teleskop 8.1m Gemini North di Hawaii dan observasi singkat menggunakan Observatorium sinar-X Chandra milik NASA.
Dari jenis bintang neutron yang mana Calvera sebenarnya, masih menjadi misteri. Menurut Rutledge, masih belum ada teori yang diterima secara luas yang bisa menjelaskan objek semacam ini, yang cemerlang dalam gelombang sinar-X namun redup dalam gelombang kasatmata. “Entah Calvera adalah contoh yang tidak biasa dari jenis bintang neutron yang dikenali atau ia merupakan jenis baru dari bintang neutron, (Calvera adalah) yang pertama dari jenisnya,” demikian Rutledge.
Posisi Calvera yang jauh diatas bidang galaksi Bimasakti juga merupakan misteri. Para peneliti percaya bahwa objek itu adalah sisa dari bintang yang berada di dalam cakram galaksi kita sebelum meledak menjadi supernova. Untuk mencapai posisinya yang sekarang, objek tersebut telah bergerak sangat jauh hingga keluar dari cakram. (bbcnews.com)

Baca Selengkapnya......

Sabtu, 13 September 2008

Eris (Planet Katai)


Eris seperti terlihat oleh para astronom dengan bantuan teropong bintang.
Eris (nama resmi: 136199 Eris; sebelumnya dikenal sebagai 2003 UB313 dan juga Xena) adalah sebuah planet katai yang ditemukan pada hari Jumat, 29 Juli 2005 oleh tiga astronom dari Amerika Serikat, Profesor Mike Brown dan koleganya dari Institut Teknologi California (Caltech), yang juga menemukan beberapa objek-objek serupa planet pada area Sabuk Kuiper.
Awalnya diklaim oleh penemunya sebagai sebuah planet (namun status "planet katai" kemudian diterima), Eris sangat dingin, berbatu-batu dan lebih besar daripada Pluto. Eris diketahui mempunyai sebuah bulan, Dysnomia, yang ditemukan pada 10 September 2005.

Lebih besar dari Pluto

Eris memiliki diameter sekitar 3.000 kilometer, sehingga merupakan objek terbesar yang ditemukan di tata surya setelah Neptunus dideteksi tahun 1846. Eris juga lebih besar dari Pluto, bekas planet terkecil yang ditemukan pada 1930. Eris berjarak hampir 15 miliar kilometer (sembilan miliar mil) atau sekitar tiga kali jarak Pluto dari matahari. Dibanding Bumi, jaraknya 97 kali dibanding jarak Bumi-Matahari.
Eris adalah benda paling jauh yang pernah diketahui untuk mengitari di seluruh Matahari. Ukurannya mungkin satu setengah kali lebih besar dari Pluto. Objek angkasa ini terlihat pertama kali tahun 2003. Ia terlihat lewat teleskop Samuel Oschin di Observatorium Palomar dan teleskop 8m Gemini di Mauna Kea, Hawaii. Pertama kali terlihat 21 Oktober 2003, namun para astronom tidak melihatnya lagi hingga 15 bulan kemudian. Baru pada 8 Januari 2005 ia terlihat lagi. Selain Brown, penemu lainnya adalah Chad Trujillo dari Observatorium Gemini di Hawaii, dan David Rabinowitz dari Universitas Yale.
Eris terlihat lebih redup dari Pluto, tapi itu karena jaraknya tiga kali lebih jauh. Bila ia berada di tempat Pluto, ia akan terlihat lebih terang. Sejak ditemukan, penyebutan objek ini sebagai planet menjadi perdebatan.

Planet katai

Pada 24 Agustus 2006, para ilmuwan Persatuan Astronomi Internasional akhirnya memutuskan statusnya sebagai "planet katai" (dwarf planet). Sebelumnya kelompok astronom lain juga telah mengumumkan penemuan objek 2003 EL61, yang ukurannya kurang lebih sebesar Pluto. Planet baru ini memutari bumi sekali dalam setiap 560 tahun dan saat ini merupakan objek terjauh dari Bumi.



Seorang seniman menggambarkan Eris dan terlihat Matahari kita yang sangat jauh sebagai latar belakangnya
Dalam waktu 280 tahun, jaraknya ke Bumi akan sedekat Neptunus. Seperti Pluto, permukaan Eris diduga didominasi oleh metana. Eris juga dipercaya merupakan bagian dari Sabuk Kuiper (Kuiper Belt), kawasan dalam sistem solar menjulur dari orbit Neptunus.
Diperkirakan ada sekitar 100.000 objek yang dikenal sebagai objek Sabuk Kuiper, salah satunya adalah Pluto, sehingga sebagian ilmuwan pun lebih menganggap status Eris sebagai objek Sabuk Kuiper dibandingkan sebuah planet. Tapi karena ukurannya yang besar, diamaternya mencapai 3.000 kilometer, saat ditemukan Brown berani mengkualifikasi objek angkasa temuannya sebagai planet. "Kami mengharapkan ini tidak terlalu kontroversial, seperti orang mempercayai Pluto sebagai planet," katanya. (sumber: National Geographic News, Detikcom, Kompas)

Baca Selengkapnya......

energi gelap

Dalam kosmologi, energi gelap adalah suatu bentuk hipotesis dari energi yang mengisi seluruh ruang dan memiliki tekanan negatif yang kuat. Menurut teori relativitas umum, efek dari adanya tekanan negatif secara kualitatif serupa dengan memiliki gaya pada skala besar yang bekerja secara berlawanan terhadap gravitasi. Menggunakan efek seperti itu sekarang merupakan cara yang sering dilakukan untuk menjelaskan pengamatan mengenai pengembangan alam semesta yang dipercepat dan juga adanya bagian besar dari massa yang hilang di alam semesta.
Dua bentuk energi gelap yang diusulkan adalah konstanta kosmologi, suatu energi yang kerapatannya tetap dan secara homogen mengisi ruang, dan quintessence, suatu medan dinamis uang kepadatan energinya dapat berubah dalam ruang dan waktu. Membedakan antara keduanya memerlukan pengukuran berketelitian tinggi dari pengembangan alam semesta untuk dapat mengerti bagaimana kecepatan pengembangan berubah terhadap waktu. Laju pengembangan ini bergantung pada parameter persamaan keadaan kosmologi. Mengukur persamaan keadaan dari energi gelap adalah salah satu usaha besar dalam kosmologi observasional.
Bukti dari adanya Energi gelap
Pada tahun 1998, pengamatan Supernova tipe Ia oleh dua grup yang berbeda yaitu, High-Z SN Search Team pimpinan Dr. Brian Schmidt dan Supernova Cosmology Project (SCP) pimpinan Dr. Saul Perlmutter, menunjukkan bahwa pengembangan alam semesta mengalami percepatan. Dalam beberapa tahun terakhir, pengamatan ini telah dikuatkan oleh beberapa sumber: radiasi kosmik gelombang mikro latar belakang, pelensaan gravitasi, usia alam semesta, nukleosintesis dentuman dahsyat, struktur kosmos berskala besar dan pengukuran dari parameter Hubble, dan juga pengukuran supernova yang lebih baik. Semua elemen ini konsisten dengan model Lamda-CDM.
Supernova tipe Ia memberikan bukti paling langsung dari adanya energi gelap. Dengan mengukur kecepatan dari objek yang menjauh menggunakan pengukuran pergeseran merah, yang merupakan efek Doppler radiasi dari objek yang menjauh. Menentukan jarak dari suatu objek adalah masalah yang sulit dalam astronomi. Kita perlu menemukan lilin standard: obyek yang diketahui kecerlangan intrinsiknya, sehingga mungkin digunakan untuk menghubungkan kecerlangan yang tampak dengan jarak. Tanpa lilin standard, tidaklah mungkin mengukur hubungan pergeseran merah dengan jarak dalam hukum Hubble. Supernova tipe Ia adalah lilin standard terbaik untuk pengamatan kosmologi, kerena mereka sangat terang dan hanya terjadi ketika massa dari bintang katai putih tua mencapai batas Chandrasekhar. Jarak ke supernova dapat digambar terhadap kecepatan, dan inilah yang digunakan untuk mengukur sejarah pengembangan alam semesta. Pengamatan ini menunjukkan bahwa alam semesta tidak mengalami perlambatan, yang seharusnya akan terjadi pada alam semesta yang didominasi oleh materi, tetapi justru secara misterius mengalami percepatan. Pengamatan ini dapat dijelaskan dengan membuat postulat tentang adanya sejenis energi yang memiliki persamaan keadaan yang negatif, yaitu energi gelap.
Keberadaan energi gelap, dalam bentuk apapun, juga memecahkan masalah yang disebut "massa yang hilang". Teori nukleosintesis dentuman dahsyat mengatur pembentukan unsur-unsur ringan pada awal alam semesta, seperti helium, deuterium, dan litium. Teori struktur kosmos berskala besar mengatur pembentukan struktur alam semesta, bintang, kuasar, galaksi dan gugus galaksi. Kedua teori ini menunjukkan bahwa kepadatan baryon dan materi gelap yang dingin di alam semesta adalah sekitar 30% dari kepadatan kritikal untuk alam semesta yang tertutup. Ini adalah kepadatan yang diperlukan untuk membuat bentuk alam semesta rata. Pengukuran radiasi kosmik gelombang mikro latar belakang, baru-baru ini menggunakan satelit WMAP, menunjukkan bahwa alam semesta hampir datar. Oleh karena itu, kita tahu bahwa suatu bentuk energi pasti mengisi 70% yang lainnya.

Baca Selengkapnya......

blackhole



Apakah Blackhole itu? Bagaimana terjadinya Blackhole? Jika Blackhole dapat menarik benda di sekitarnya, apakah blackhole berbahaya?
Bintang-bintang di alam semesta (jauh lebih besar daripada matahari) tidak akan lenyap dalam periode jutaan tahun seperti massa yang lebih kecil. Bintang-bintang itu baru lenyap bila terjadi ledakan nuklir yang sangat besar. Ledakan yang dikenal sebagai supernova terjadi bila gravitasi bintang menjadi sangat kuat sehingga menghancurkan dirinya sendiri.
Tetapi pada beberapa bintang, gravitasinya amat besar sehingga penghancuran terus menerus terjadi, merusak segala sesuatu di dalamnya. Kepadatan benda itu terus meningkat dan memaksa gravitasi terus meningkat pula, sampai tak ada satupun yang bebas dari pengaruhnya, bahkan cahaya sekalipun. Hasilnya adalah “Blackhole” alias Lubang Hitam. Apapun yang masuk ke dalam tarikan gravitasi objek tersebut tidak bisa melarikan diri. Meskipun tak tampak, lubang hitam bisa dideteksi dengan satelit sinar-X.
Lubang hitam pertama ditemukan di sistem perbintangan Cygnus tahun 1972.
Sekedar mau meluruskan. Bintang yang massanya lebih besar dari matahari umurnya justeru lebih pendek, karena lebih cepat menghabiskan bahan bakar hidrogennya. Bintang akan runtuh oleh massanya sendiri apabila keseimbangan hidrostatiknya terganggu. Pada bintang yang sedang dalam tahapan stabil (main sequence), tekanan ke arah luar akibat pelepasan energi akan setara dengan tekanan ke arah dalam akibat gravitasi bintang. Ini disebut keseimbangan hidrostatik. Apabila bahan bakar hidrogen telah habis, maka reaksi termonuklir (yg mengubah hidrogen menjadi helium) akan terhenti. Dengan demikian pelepasan energi akan terhenti pula. Akibatnya, tekanan ke arah luar berkurang. Akibatnya, seluruh materi bintang tersedot ke arah pusat bintang oleh gravitasi bintang itu sendiri. Ini membuat bintang menjadi tidak stabil. Inti bintang menjadi sangat padat, karena seluruh materinya mengumpul disana. Suatu saat, pusat bintang tidak sanggup lagi menahan tekanan yang terjadi. Mirip seperti balon yang terus menerus ditiup hingga pecah, bintang tsb suatu saat akan meledak menjadi supernova. (ps: penjelasan ini juga sebenarnya sudah sangat disederhanakan )

Baca Selengkapnya......

Blackhole

Blackhole di gugus bintang kuno


Teleskop menemukan lubang hitam dengan mencari sumber sinar-x yang terang




Teleskop menemukan lubang hitam dengan mencari sumber sinar-x yang terang
Sebuah lubang hitam ditemukan di antara kumpulan bintang kuno yang dikenal sebagai gugus bola (globular cluster).
Para astronom mengatakan penemuan ini sangat menarik karena banyak kalangan meragukan apakah lubang hitam bisa muncul di lokasi semacam itu.
Simulasi komputer mengisyaratkan lubang hitam yang baru terbentuk itu akan dilontarkan keluar dari gugus bintang itu sebagai akibat dari interaksi gaya gravitasi.
Tom Maccarone, dari Universitas Southampton di Inggris, dan rekan-rekannya melaporkan temuan ini pada jurnal Nature.

Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang besar yang menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar juga yang mencegah materi apa pun, termasuk cahaya, lolos


Lubang hitam atau blackhole - yang dalam istilah astronomi Indonesia juga dikenal dengan sebutan bintang hantu - ditemukan dengan menggunakan satelit XMM- Newton milik Badan Angkasa Luar Eropa, yang kemudian dilanjutkan dengan observasi di Teleskop Angkasa Luar Chandra di Amerika Serikat.
Keduanya adalah peralatan yang peka terhadap sinar-X yang dipancarkan sewaktu gas yang diserap oleh lubang hitam hancur.
Tim peneliti yang terdiri dari sejumlah ilmuwan dari beberapa negara itu mengatakan temuan mereka memberi bukti meyakinkan pertama bahwa sebagian bintang hantu tidak hanya dapat bertahan tetapi juga menjadi semakin besar di lingkungan gugus bola.
Ukuran menengah
Hal yang mengejutkan para ilmuwan adalah betapa cepat lubang hitam itu ditemukan.
"Kami mempersiapkan pencarian sistematis yang panjang atas ribuan kumpulan bintang di gugus bola dengan harapan kami bisa menemukan setidaknya satu lubang hitam," kata Dr Maccarone.




Selama ini sudah ditemukan lubang hitam berukuran kecil... kemudian ada lubang hitam berukuran super besar di tengah galaksi yang memiliki massa jutaan kali lebih besar dari matahari kita - tetapi belum ada yang berukuran sedang


Arunav Kundu, peneliti
"Tiba-tiba kami menemukan satu lubang hitam sewaktu memulai pencarian, setelah memeriksa gugus bola yang kedua."
Lubang hitam itu ditemukan di gugus bola yang terkait dengan galaksi bernama NGC 4472, yang berjarak sekitar 55 juta tahun cahaya.
Gugus bola adalah salah satu struktur bintang tertua di alam semesta, yang terdiri dari ribuan sampai jutaan bintang yang memadati satu daerah angkasa luar yang hanya seluas beberapa puluh tahun cahaya.
Gugus yang padat akan bintang ini menimbulkan bintang-bintang sering berinteraksi atau bahkan bertabrakan.
Hasil dari beberapa percobaan mengisyaratkan bahwa lubang hitam berukuran besar - yang memiliki massa ratusan kali lebih besar dari matahari - bisa muncul di bagian dalam gugus paling padat.
Namun, simulasi-simulasi lainnya meramalkan bahwa interaksi gravitasi semacam itu kemungkinan akan melontarkan semua lubang hitam yang terbentuk di lingkungan angkasa seperti itu.
Para peneliti ini tidak yakin dengan ukuran lubang hitam yang ditemukan di galaksi NGC 4472; tetapi jika ukurannya relatif besar - menurut interprestasi salah satu data sinar-X bisa 400 kali lebih besar dari massa matahari - mungkin bisa menjangkarkan diri di gugus bola itu, kata salah satu peneliti Arunav Kundu dari Universitas Michigan State di Amerika Serikat.
"Ini adalah salah satu aspek menarik dari studi ini," katanya kepada BBC.
"Selama ini sudah ditemukan lubang hitam berukuran kecil yang terbentuk dari bintang [yang meledak], dan kemudian ada lubang hitam berukuran super besar di tengah galaksi yang memiliki massa jutaan kali lebih besar dari matahari kita - tetapi belum ada yang berukuran sedang."
"Sebagian kalangan mengira gugus bola adalah lingkungan yang tepat bagi lubang hitam berukuran massa sedang."

Baca Selengkapnya......